VIVAnews - Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, gagal mengikuti jejak Simon Santoso menjuarai Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012. Pada partai final, Minggu 17 Juni 2012, pasangan peringkat tiga dunia itu dikalahkan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.
Sudket/Saralee memenangi pertarungan tiga set di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, selama 1 jam 13 menit. Hasil ini sekaligus mengakhiri paceklik kemenangan pasangan Thailand itu dalam lima pertemuan dengan Tontowi/Liliyana.
'Duel ulangan' final SEA Games 2011 ini berlangsung begitu sengit. Perolehan poin di awal set pertama cukup ketat, sebelum Sudket/Saralee memimpin 11-7. Poin pasangan peringkat sembilan dunia itu tak terkejar hingga 21-17.
Kedua pasangan saling mengejar poin di set kedua. Tontowi/Liliyana sempat tertinggal sebelum berbalik memimpin 12-9. Pasangan Thailand mengejar hingga kedudukan imbang 12-12. Duet Merah Putih kembali unggul dan bertahan hingga kemenangan 21-17.
Set penentuan rupanya begitu mudah bagi Sudket/Saralee mendulang poin. Sebaliknya, Tontowi/Liliyana tak mampu membendung rentetan serangan lawan. Pasangan Thailand makin tak terkejar setelah interval dan menyempurnakan kemenangan 21-13, berkat smash Saralee yang tak mampu dikembalikan Tontowi/Liliyana.
Torehan Sudket/Saralee ini sekaligus mengakhiri puasa gelar Thailand sejak Indonesia Open digelar pada 1982 silam. Dengan demikian, mereka berhak membawa pulang hadiah uang tunai sebesar US$ 51.350 atau setara Rp481 juta.
“Kami sangat senang meraih gelar juara ini. Meski pasangan Indonesia didukung suporter, kami berusaha santai dan tidak terbebani dengan kemenangan,” ujar pelatih Sudket/Saralee, Udom Luangpethcharaporn, saat konferensi pers usai pertandingan. (ren)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments and Thoughs for "Tontowi/Liliyana Gagal Ikuti Jejak Simon"