VIVAnews - Driver veteran Lotus-Renault, Kimi Raikkonen mengakui musim 2012 berlangsung sangat kompetitif. Menurut dia, ban dan bahan bakar saling berkaitan dan memegang peranan krusial.
Juara dunia 2007 itu menilai, dua elemen tersebut membuat iklim persaiangan menjadi lebih sengit. Degradasi karet ban yang tinggi membuat perubahan posisi pembalap dinamis sepanjang balapan. Strategi pit-stop pun memegang peranan penting dalam setiap seri.
Peta persaingan pun semakin ketat, saat FIA menjatuhkan sanksi kepada tim yang salah mengalokasikan bahan bakar untuk memenuhi balapan dan Kualifikasi.
Kasus ini terakhir terjadi pada Lewis Hamilton di Kualifikasi GP Spanyol akhir pekan kemarin. Hamilton harus mengawali balapan dari grid terakhir setelah tim salah melakukan perhitungan bahan bakar.
Padahal, Hamilton tampil dengan catatat waktu tercepat di sesi pencarian waktu untuk menentukan posisi start. "Saya tidak berpikir hal alamiah dari F1 berbeda karena itu," kata Raikkonen dikutip dari Autosport.
"Ini karena jumlah bahan bakar di mobil. Saya tidak berpikir, ban akan menimbulkan masalah, bila kami hanya berlomba sepanjang 50 sampai 60km, sejak kami memulainya," dia melanjutkan.
Namun, Raikkonen menganalisa semua produsen ban termasuk Bridgestone dan Michelin juga memiliki tingkat keausan tinggi bila bahan bakar di mobil terisi penuh. Sebab, pembalap cenderung memacu kencang mobilnya tanpa perlu memikirkan bahan bakar yang selalu diisi saat memasuki pit-stop.
"Sebelumnya, pit-stop dilakukan setelah setiap 20 lap, dengan bahan bakar yang telah menipis. Saya berpikir, situasi ini bisa terjadi dengan ban Michelin dan Bridgestone jika kami balapan dengan bahan bakar yang banyak seperti sekarang." (irb)
0 Comments and Thoughs for "Raikkonen Bicara Ban dan Bahan Bakar"