Koh Chris Sedih Saksikan Tim Thomas Tumbang


VIVAnews- Hasil memprihatinkan yang didapat Tim Thomas Indonesia mendapat sorotan dari Christian Hadinata. Pebulutangkis legendaris Indonesia yang kini memangku jabatan sebagai Koordinator sektor ganda itu miris melihat kiprah Taufik Hidayat cs di Wuhan.

Sepanjang sejarah keikutsertaan di ajang Thomas Cup, baru kali ini Tim Merah Putih gagal melangkah ke fase semifinal, dalam kurun waktu 54 tahun terakhir.  Terlebih, Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang yang belum pernah merebut Piala Thomas.

"Ini prestasi yang belum pernah terjadi. Minimal, Indonesia bisa melaju ke semifinal. Sepengetahuan saya, selama kami bertemu Jepang kami tidak pernah menelan kekalahan. Apalagi, Jepang sendiri belum pernah merebut Piala Thomas. Ini prestasi menyedihkan," ujar Christian saat dihubungi VIVAnews.

Koh Chris. sapaan akrabnya secara terbuka menyampaikan kekecewaannya melihat performa Markis Kido/Hendra Setiawan yang tumbang di partai kedua saat berhadapan dengan Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto 21-16, 21-18 dalam tempo 39 menit.

"Mereka seperti tidak berada dalam performa terbaiknya. Keduanya pebulutangkis kelas Olimpiade, Kejuaraan dunia, dan Asian Games," keluh juara All-England 1972 dan 1973 itu.

"Kami terus menunggu evaluasi dari pelatih. Bagaimana persiapan di sana (di Wuhan, China). Seharusnya, persiapan selama 6 hari di sana cukup," sambung Christian yang belum bisa mengetahui secara faktor kekalahan Tim Thomas Indonesia.

Problem regenerasi
Selain menyoroti rapor buram Tim  Thomas di Wuhan, Christian juga mencermati lambatnya proses regenerasi pebulutangkis Indonesia. Dia mengingatkan, Indonesia harus gerak cepat meremajakan pasukan, agar hasil serupa tidak terulang di Piala Thomas dua tahun mendatang.

"Problemnya memang itu (regenerasi). Bila ingin memperbaiki prestasi, persiapan dan seleksi pemain harus dilakukan dari sekarang.  Tidak mungkin, memproyeksikan pemain senior bermain di (Piala Thomas) pada 2014 mendatang," tuturnya.

Dia juga berharap, PBSI memiliki program yang jelas dalam mencari bibit pemain berkualitas. Lebih dari itu, Christian juga menaruh ekspektasi PBSI lebih selektif mengirim pebulutangkis mengikuti berbagai kejuaraan  tingkat nasional dan Internasiol seperti Kejuaraan dunia, Super Series, dan Grand Prix.

"Harus lebih terpola dan terprogram dalam mencari pemain berpotensi. Ini memang sulit, melihat mana yang berpotensi dan tidak. Terpenting sedikit namun berkualitas, bukan kuantitas," tambah dia. (eh)

0 Comments and Thoughs for "Koh Chris Sedih Saksikan Tim Thomas Tumbang"